Kej 2:7-9. 3:1-7; Rm 5:12-19; Mat 4:1-11
Hidup memiliki untaian pilihan yang terus menerus menghampiri dan membuat kita dilema. Pilihan-pilihan tersebut selalu berjalan bersama kita, dan suka tidak suka, kita harus memilih satu dari antaranya. Milih untuk tersenyum atau tidak, berbuat jahat atau berbuat baik, merelakan atau mempertahankan, dan masih banyak lagi.
Di hadapkan dengan pilihan-pilihan tersebut, kita diharapkan untuk jeli dan bijaksana dalam menentukan pilihan. Sebab, ada yang menguntungkan, merugikan, menyenangkan dan berbagai konsekuensi lainnya. Dalam situasi tersebut, suara hatilah yang berperan dan menentukan arah tindakan kita. Apakah kita masih berpihak dan mendengarkan suara hati kita ataukan suara hati kita sudah tumpul dan lebih dipengaruhi oleh ego, nafsu serta hasutan dari luar diri.
Bacaan-bacaan pada hari Minggu ini menginspirasi sekaligus menerangi akal budi dan hati kita dalam menanggapi segala tawaran dan pilihan hidup. Yesus dalam bacaan Injil hari ini berani untuk menolak tawaran-tawaran yang berusaha menguasai diri-Nya, sehingga Dia berani berlangkah maju dan mengalahkan segala hal yang berusaha membuat diri-Nya “bernoda” (lih. Mat 4:1-11).
Demikianpun kita hendaknya menyadari keutamaan-keutamaan dan tujuan hidup kita sehingga kita bisa dengan bijaksana menyikapi segala tawaran dan pilihan yang menghampiri. Terkadang harus merasa sakit untuk bisa tersenyum, terkadang harus merelakan dan melepaskan untuk bisa mendapat yang lebih baik dan lebih banyak, biarlah milikmu menjadi miliknya sebab semuanya adalah daripada-Nya.
Semoga di hari Minggu Prapaskah I ini, iman, hati dan budi kita disegarkan sehingga kita selalu bersama Tuhan serta semakin bijaksana dalam perziarahan hidup kita sebagai anak-anak Allah. Jangan enggan untuk melepaskan dan merelakan sesuatu selagi mampu untuk melepaskan-Nya dan Tuhan menghendakinya sebelum tak ada satupun dari padamu yang bisa kau berikan.
Yohanes Suhardi, novis CMF
