Gereja Katolik mempunyai aneka rupa devosional dalam iman umatnya. Selain Perayaan Ekaristi yang adalah sumber dan puncak liturgi iman Kristiani, gereja Katolik juga mempunyai devosi kepada orang-orang kudus.
Tidak semua orang kudus dalam Gereja diperingati secara khusus sepanjang tahun liturgi, oleh sebab itu gereja mengambil kebijakan untuk merayakan semua orang kudus yang dikenal maupun yang tidak dikenal, dalam satu hari yakni 1 November.

Perayaan semua orang kudus dimulai oleh oleh St. Efrem dan St. Yohanes Krisostomus pada 407 yang menetapkan , satu minggu setelah pentakosta sebagai hari raya semua orang kudus. Kemudian pada tahun 741 Paus Boniasius III menetapkan tanggal 1 November sebagai Hari raya semua orang kudus.
Selain perayaan semua orang kudus, gereja juga memperingati arwah semua orang beriman satu hari setelah hari raya semua orang kudus. Sebelumnya komunitas Biara Benediktin merayakannya seminggu setelah pentakosta pada abad VI.

Tradisi mendoakan peringatan arwah orang beriman sudah ada dalam Kitab Suci. Dalam 2 Mak 12: 41-42, dijelaskan fungsi dan tujuan kita mendoakan arwah orang beriman. Lalu dalam Perjanjian Baru, St. Paulus mendoakan sahabatnya ysng meninggal, Onesiforus. (2 Tim 1:18)
Pada tahun 998, Rahib Odilo dari Biara Cluny mentapkan peringatan kepada semua arwah orang beriman pada 2 November. Penetapan ini kemudian diterima secara umum oleh gereja Katolik, dan berlaku hingga hari ini.
“Tuhan, Berilah Aku Jiwa-Jiwa”
(St. Antonius Maria Claret)

(TOP di Novisiat Claretian Benlutu)
Tinggalkan Komentar post