Renungan Hari Senin 1 Maret 2021, Pekan Prapaskah II
Bacaan I Dan 9:4b-10
Bacaan Injil Luk 6:36-38
Setiap orang mempunyai cermin di rumah. Kegunaan cermin tersebut untuk bisa melihat wajah sendiri apakah sudah bersih atau belum. Baik dan buruknya rupa asli akan terpantul di cermin apa adanya. Jika wajah bersih dan rapi maka yang muncul di cerminpun demikian. Tentu kita tidak asing dengan pepatah klasik ‘Buruk rupa cermin dibelah’’. Pepatah ini mau menunjukan kepada kita bahwa kita suka untuk diperlakukan baik tetapi perlakuan kita kepada orang buruk. Belajarlah dari filosofi cermin. Apa yang kita berikan itulah yang kita terima. Kita beri senyum, ia pun membalas dengan senyum, jika kita marah ia pun akan marah.
Bacaan Injil hari ini, menampilkan hukum emas Yesus bahwa setiap perbuatan kita kepada orang balasannya akan setimpal dengan apa yang kita lakukan. Ketika kita menghakimi, kita pun dihakimi ketika kita mengampuni, kita pun akan diampuni dan ukuran yang kita gunakan untuk mengukur orang itulah yang akan diukurkan kepada kita. hukum emas Yesus ini sangat membantu orang Kristen dalam beriman. Bahwa hukum cinta kasih yang ditawarkan Yesus berdampak pada perilaku kita. oleh sebab itu hendaknya kita selalu menakar dengan cinta sehingga kita pun mendapat seperti apa yang kita inginkan.
Kerap kali kita mengharapkan orang berbuat baik kepada kita tetapi kita sendiri berlaku buruk kepada orang lain. Injil hari ini mengundang kita untuk memulai hal-hal yang baik sehingga apa yang kita lakukan akan kita peroleh kembali. Kita harus belajar dari filosofi cermin. Bahwa apa yang kita berikan itulah yang kita terima. Apa yang kita tabur itulah yang kita tuai. Ketika kita menabur cinta maka yang kita tuai adalah cinta. Sebaliknya yang kita tabur adalah kebencian dan iri hati, maka yang akan kita tuai adalah iri hati. Hukum emas Yesus berlaku bagi semua orang sebab tindakan kita akan menjadi bumerang yang akan kembali kepada kita.

(Menjalankan TOP di Novisiat Claret dan Paroki St. Vinsensius A Paulo Benlutu) Alumnus Fakultas Filsafat Unwira Kupang
Tinggalkan Komentar post